Kamis, 23 Januari 2020

MERANGKUM MATERI PAMERAN



1. TUJUAN PAMERAN
Berkaitan dengan tujuan komersial,sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terjual dan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karya atau penyelenggara pameran. Jika pameran bertujuan sosial kemanusiaan, maka dana hasil penjualan karya akan digunakan untuk kegiatan sosial kemanusiaan seperti disumbangkan ke panti asuhan,masyarakat tidak mampu,atau korban bencana alam. Dalam konteks pembelajaran atau pendidikan seni rupa di sekolah,tujuan utama pameran di sekolah adalah untuk mendapatkan apresiasi dan tanggapan dari pengunjung dalam rangka meningkatkan kualitas berkarya selanjutnya serta peningkatan wawasan kesenirupaan kamu.

2.FUNGSI PAMERAN
 Pameran seni rupa yang diselenggarakan di sekolah, biasanya merupakan pameran heterogen, karena menampilkan jenis karya seni rupa yang beragam. Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada siswa, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.  Kegiatan pameran seni rupa merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi siswa tehadap seni. Menurut Cahyono (2002: 9.6) membedakan fungsi pameran menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi.
·        Fungsi apresiasi
Diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat, menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.
·        Fungsi edukasi
Kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang positif terhadap siswa dan warga sekolah.
·        Fungsi rekreasi
Kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
·        Fungsi prestasi
Dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.
Dalam konteks penyelenggaraan pameran seni rupa di sekolah, Nurhadiat (1996) secara khusus menyebutkan lima fungsi pameran seni rupa sekolah, diantaranya:
1.     Meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa
2.     Membangkitkan motivasi siswa berkarya seni
3.     Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas
4.     Motivasi berkarya visual lewat karya seni
5.     Belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran.

3. UNSUR UNSUR PAMERAN
Unsur-unsur perlengkapan dalam pameran seni rupa sebagai berikut:
1.     Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.
2.     Panel atau sketsel, standart display atau box, untuk memajang karya seni yang akan dipamerkan.
3.     Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih indah.
4.     Sound system, yaitu sarana audio yang diperlukan untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung pameran.
5.     Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta, teknik, dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang dipamerkan.
6.     Katalog, yaitu lembaran petunjuk yang berisi penyelenggaraan pameran.
7.     Buku tamu, yang diisi oleh pengunjung pameran
8.     Buku pesan atau kesan, digunakan untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap karya yang dipamerkan.

4. MERENCANAKAN PAMERAN
Agar tujuan pameran dpat dicapai perlu adanya perencanaan yang matang. Berikut tahapan yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan pameran.

1.       Menetapkan Tujuan
Sebuah kegiatan pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan pameran. Langkah pertama penyelenggaraan pameran adalah menetapkan tujuan pameran. Tujuan pameran untuk menggalang dana yang besifat komerial, sosial atau kemanusiaan.
2.       Menentukan Tema Pameran
Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya menentukan tema pameran. Tema ini dirumuskan untuk memperjelas tujuan atau misi pameran yang akan dicapai.
Tema adalah suatu target yang ingin dicaai dalam suatu pelaksanaan pameran. Dalam menentukan tema biasanya disesuaikan dengan peristiwa monumental yang melatarbelakangi pelaksanaan pameran misalnya pameran dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan sebagainya.

Tema pameran yang diselenggarakan harus mencakup sebagai berikut :
·         Hal yang melatarbelakangi diadakan pameran
·         Maksud dan tujuan diadakan pameran
·         Fungsi diadakan pameran
·         Sasaran diadakan pameran
3.       Menyusun Kepanitiaan
Setelah rumusan tujuan dan tema telah ditetapka, langkah berikutnya menyusun kepanitiaan pameran. Perencanaan pameran tidak bisa dilepaskan dengan sumber daya manusia dalam hal kepanitiaan ini. Penyusun struktur organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi sekolah. Panitia yang terbentuk membuat proposal kegiatan pameran dan meraptkan hal-hal yang perlu dipersiapkan, pelaksanaan pameran, hingga evaluasi pascapameran. Dalam kepanitiaan ini diharapkan dapat terjalin kebersamaan dan rasa tanggung jawab.
4.        Menentukan Waktu dan Tempat
Penentuan waktu dan tempat dengan mempertimbangkan kelancaran perencanaan serta antusiasme pengunjungmisalnya pameran di sekolah hendaknya dipilih waktu pelaksanaan yang tidak menganggu kegiatan belajar dan dapat disaksikan seluruh warga sekolah. Penentuan tempat mempertimbangkan jarak, luas atau kondisi ruangan yang memadai untuk melaksanakan pameran.
5.        Menyusun Agenda Kegiatan
Agenda kegiatan dibuat dengan tujuan memberikan kejelasan waktu pelaksaan kepada semua pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran. Agenda kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan waktu (biasanya dalam bulan, minggu, dan tanggal)

6.       Menyusun Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan sangat penting karena sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pameran. Selain itu, proposal digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak (sponsorship), serta untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pameran. Sistematika isi proposal secara umum mencakup latar belakang, tema, nama kegiatan, landasan/dasar penyelenggaraan, tujuan kegiatan, susunan panitia, anggaran biaya, jadwal kegiatan, ketentuan sponsorship dan lain-lain.


5.PELAKSANAAN PAMERAN
Pelaksaan pameran mencakup kegiatan pelaksanaan kerja panitia secara bersama-sama, penataan ruang, pelaksaan pameran dan penyusunan laporan.

a)      Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan
Pelaksaan pameran menjadi puncak dari kegiatan pameran setelah melalui tahap perencanaan dan persiapan. Kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini bergantung pada kerja sama dan komitmen seluruh panitia.
b)      Penataan Ruang Pameran
Dalam penataan ruang pameran, perlu dibuat rancangan denah ruang pameran terlebih dahulu agar dapat mempertimbangkan arus pengunjung, komposisi penataan karya yang serasi, pengaturan jarak dan tinggi rendah pandangan terhadap karya dua dimensi dan tiga dimensi dan sebagainya.
c)      Pembukaan Pameran
Pembukaan pameran menjadi upacara diresmikannya pameran secara resmi. Kegiatan pembukaan pameran ini biasanya ditandai sambutan dari ketua panitia pelaksana, pembimbing, serta acara sambutan sekaligus pembukaan pameran oleh kepala sekolah atau yang mewakilinya.
d)       Penyusunan Laporan Kegiatan Pameran
Dalam pelaksanaan pameran perlu dibuat laporan kegiatan pameran di sekolah secara tertulis. Laporan ini dibuat panitia sebagai alat evaluasi kegiatan sehingga kelemahan dan kekurangan dalam penyelenggaraan pameran dapat diperbaiki oleh panitia dalam kegiatan pameran di masa yang akan datang.



6.PROPOSAL PAMERAN

                CONTOH PROPOSAL PAMERAN :
PROPOSAL PAMERAN
A.      Latar Belakang
Kreasi dan apresiasi seni di kalangan siswa hendaknya selalu ditingkatkan. Hal ini bertujuan guna menciptakann generasi muda yang mandiri,kreatif,inovatif,dan memiliki jiwa kewirausahaan dalam suatu kegiatan seni yang nyata di lingkungan sekolah. Pameran karya seni rupa merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan di sekolah yang dapat dijadikan sebagai wahana berkomunikasi antara sesama siswa,guru,dan masyarakat umum.
B.      Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Pameran Karya Seni Rupa SMA Negeri 4 Purwokerto”
C.      Landasan Kegiatan
·         Program pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya
·         Program Tahunan Kelas XII SMA Negeri 4 Purwokerto
D.      Tujuan Kegiatan
1.       Meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni rupa terapan dan seni murni
2.       Menanamkan rasa cinta siswa pada di bidang kesenian.
3.       Meningkatkan pengetahuan siswa  di bidang kesenian
4.       Memenuhi tugas Mata Pelajaran Seni Budaya
E.       Waktu dan Tempat
1.       Hari/tanggal : Senin,17 Februari 2020
2.       Pukul              : 08.00 – 15.00 WIB
3.       Tempat         :  SMA Negeri 4 Purwokerto
F.       Susunan Panitia

Penanggung jawab : Tugiyono,S.Pd.,M.Si
Pembina                     : Agus Riyoto
Ketua                           : Arina Putri Wijaya
Wakil ketua               : Andika Brahman
Sekretaris                   : Tari Milati
Bendahara                 : Rafi Lukman A
Seksi Acara                : Edgar Nollan
Seksi Humas              : Zahra Daffa
Seksi Perlengkapan: Dini Aryanti
Seksi Dokumentasi : M. Rizky Ihsan
Seksi Tempat           : Devangga Dita K
Seksi Konsumsi        : Malaika Maharani
Seksi Pubikasi          : M.Rendi

G.     Rencana Anggaran
·         Penggunaan Dana
1.       Dekorasi               : Rp 150.000
2.       Publikasi               : Rp 80.000
3.       Terima Tamu       : Rp 100.000
4.       Dokumentasi      : Rp 50.000
5.       Konsumsi             : Rp 200.000
6.       Lain Lain                : Rp 100.000
Total                       : Rp 680.000

·         Sumber Dana
1.       Iuran Siswa          : Rp 20.000/anak
2.       Dana Sekolah      : Rp 300.000
Total                       :Rp. 700.000

H.      Penutup
Demikian proposal ini di susun dengan harapan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pameran Seni Rupa di SMA Negeri 4 Purwokerto.




Purwokerto,03 Februari 2020
Mengetahui,

Kepala Sekolah                                                          Guru Seni Budaya



Tugiyono,S.Pd.,M.Si                                                   Agus Riyoto









Rabu, 15 Januari 2020

PAMERAN KARYA SENI RUPA



KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

1. Karya Lukisan 

Judul : Kaka dan Adik
Pencipta  : Basuki Abdullah
Ukuran  : 65 cm x 79 cm
Media : Cat Minyak dan Kanvas
Teknik : Teknik Impasto
Tahun Pembuatan: 1971

 Lukisan kakak adik ini menunjukkan ekspresi figur kehidupan dimana seorang kakak sedang menggendong adiknya. Dengan mata yang jernih dan tatapan yang sangat hampa serta pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap,sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dengan pencahayaan  dari samping figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa  mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi,pelukis in menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi.


2. Karya Mozaik

Judul : Autumn Landscape
Pencipta  : Sandra Bryant
Ukuran: 228,6 cm x 548,64 cm
Media  :  Potongan kaca
Teknik : Teknik Menempel 
Tahun Pembuatan : 2006

Mozaik diatas dibuat dengan potongan kaca untuk membuatnya. Menciptakan kaca dan ubin keramik desain untuk luar dan dalam rumah. Karya mozaik diatas menceritakan tentang sebuah rumah yang berada ditengah pepohonan sehingga terlihat asri. Disimbolkan dengan kenyamanan dan kedamaian dalam kehidupan.


3. Karya Batik

Judul : Batik Sido Mulya
Pencipta : Masyarakat Surakarta,Jawa Tengah
Ukuran  : -
Media : Kain mori putih dan lilin malam
Teknik : Teknik Cating Tulis
Tahun Pembuatan : Sejak abad 17

       Batik sidomulya secara struktur merupakan pola dasar geometrik yang membentuk bidang persegi. Masing masing bidang diisi dengan motif,misalnya motif pohon hayat,motif kupu kupu,motif bangunan,dan motif garuda. Filosofi dari batik sido mulyo yaitu harapan supaya keluarga yang dibina selalu menerus memperoleh kemuliaan walau mengalami kesulitan. Dengan kata lain ,motif batik sidomulyo mempunyai arti hidup bahagia dan tentram.


4. Karya Kaligrafi 

Judul Karya : Fii Sabiilillaah
Pencipta Karya : Syaiful Adnan
Ukuran Karya : 100 cm x 100 cm
Media : Cat Minyak dan Kanvas
Teknik : Kufi
 Tahun Pembuatan : 1977

Merupakan karya seni kaligrafi arab yang mengungkapkan ayat Al-Quran. Secara visual,kaligrafi itu bisa dilihat dekat dengan bentuk dasar khat kufi yang memiliki karakter menyiku dn menyudut. Akan tetapi, Syaifu Adnan telah mengubah kaligrafinya dengan gaya pribadi yang artistik dan khas dalam bentuk bentuk yang menyerupai pedang yang tajam. Surat Al Hujurat ayat 15 ditampilkan dlam latar putih dengan bidang tekstural dan garis retak yang memberi kesan arkhaik. Dalam karya ini,terkandung makna sesuai dengan surat Al Hujurat ayat 15 yang menjadi pokok lukisan. Orang orang mukmin adalah mereka yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya,kemudian tiada ragu-ragu berjuang di jalan Allah dengan harta dan diri mereka.Perjuangan itu misalnya dengan mendirikan masjid atau penyebaran dakwah islam.


5. Karya Lukisan

Judul : Gajah yang hidup di alam bebas
Pencipta : Dzihni Shafa Salsabila
Ukuran : 29,7 cm x 42 cm
Media : Kertas gambar dan Krayon
Teknik : Teknik Blok
Tahun Pembuatan :2019

        Gambar gajah diatas mempunyai simbol kekuatan dan warna abu abu pada gajah mempunyai arti kemandirian dan tanggung jawab. Sehingga,diharapkan bisa mempunyai kekuatan dengan tetap mengedepankan rasa tanggung jawab. Dan warna hijau pada alam menunjukkan kedamaian dan kenyamanan.



Karya Seni Rupa 3 Dimensi

1. Karya Keramik

Judul : Sang Liyan
Pencipta : Cinanti Astria Johansjah
Ukuran : 60 cm
Media : Tanah Liat
Teknik :  Teknik Cetak Tekan
Tahun Pembuatan : 2018

      Karya yang merupakan sekumpulan objek berupa celengan gerabah polos dari kasongan ini dilapis sebagian bidangnya dengan pigmen berkualitas tinggi untuk membuat perbandingan warna dan kontras yang menarik. Arti dibalik karya itu adalah perbedaan gelap terang pada permukaan adalah usaha untuk membuat sintesis antara seni murni dan kriya,seni tinggi dan seni rendah,non fungsional dan fungsional.

2. Karya Arsitektur

Judul : Monumen Jogja Kembali
Pencipta : Drs.Edi Sunarso
Ukuran : tinggi = 31,8 m
Media : Beton dan Besi
Teknik : Tenik Cor
Tahun pembuatan : 1985

      Monumen tersebut berdiri diatas sebuah lahan seluas lima hektar yang berlokasi di desa Jongkang,Sariharjo,Ngaglik,Sleman,Yogyakarta. Lahan itu dipilih karena adanya titik imaginer yang apabila ditarik akan membentuk sebuah garis lurus. Titik titik tersebut adalah Gunung Merapi,Monjali,Tugu Jogja,Kraton Jogja,Panggung Krapyak,dan Pantai Parangtritis. Monjali berbentuk kerucut,dipilih dengan maksud untuk melestarikan budaya nenek moyang zaman prasejarah yang merujuk pada gunung merapi,gunungan pada upacara sekaten,dan gunungan pada kesenian wayang
 
     3. Karya Instalasi
Hasil gambar untuk mauro perucchetti jelly babies

Judul : Jelly Baby Family
Pencipta : Mauro Perucchetti
Ukuran : 84 cm x 100 cm x 29 cm
Media : Marmer dan Resin
Teknik : Teknik Cor
Tahun pembuatan :2012

      Ide pembuatan Jelly Baby Family ini datang dari permen kenyal berbentuk beruang atau yang dikenal sebagai gummy bear. Keunikan patung Jelly Baby Famiy ini tampak dari warna masing masing patungnya. Diantaranya merah,kuning,biru,hijau,oranye,dan ungu. Makna dari patung Jelly Baby Family adalah ingin menggambrarkan keluarga yang selalu bersatu dan juga masyarakat modern yang multi-kultur.


4.Karya Patung

Judul : Lingkaran
Pencipta : Arsono
Ukuran : 40 cm x 63 cm.
Media : Besi cor.
Teknik : Teknik Menuang atau Cor.
Tahun Pembuatan :1995

       Karya berjudul “Lingkaran” (1995) ini, merupakan ungkapan jiwa terdalam seniman yang dimunculkan sebagai penghayatan pada nilai-nilai murni dari suatu karakter bentuk. Pematung Arsono menghadirkan sosok masif bentuk lingkaran yang menyerupai bola padat tak berongga. Ekspresi kepadatan bentuk bola itu terbangun dari medium besi dengan karakter yang kuat. Warna yang berupa pamor gurat-gurat pijar api merujuk motif alam dengan sifat yang keras dan dramatis. Melihat idiom visual dan judul yang mengungkapkan makna secara denotatif, karya ini secara murni ingin mengungkapkan keindahan dan kekuatan bentuk. Dengan latar belakang paradigma estetik ini, Arsono mengolah media logam dan karakternya sebagai manifestasi nilai spiritualitas yang bersumber dari nilai-nilai tradisi. Dalam karya ini dapat dilihat makna simbolis dari bentuk dasar lingkaran besi yang mempunyai esensi sebuah proses pencarian jati diri yang kuat tiada henti. Sebuah  energi yang terus berputar, tidak beruas,dan tidak terbatas. Sebuah manifestasi dari keinginan yang bulat dan mantap dalam meneliti proses dari mencari jiwa murni.


5. Karya Kriya


Judul : Red Yellow
Pencipta : Kelompok 3 XII Mipa 3
Ukuran : 50 cm
Media : Semen dan Handuk
Teknik : Teknik Cor dan Cetak
Tahun Pembuatan : 2019

      Pot yang dibuat dengan bahan semen dan handuk ini dibuat dengan mencampurkan semen dan handuk kemudian dicetak dengan menggunakan balon. Bahan yang digunakan dan teknik yang digunakan tergolong mudah didapat dan dilakukan sehingga bisa dicoba untuk membuatnya sendiri.





MERANGKUM MATERI PAMERAN

1. TUJUAN PAMERAN Berkaitan dengan tujuan komersial,sebuah kegiatan pameran diselenggarakan dengan harapan karya yang dipamerkan terju...